Cari Blog Ini

Entri yang Diunggulkan

Window lighting fotografi

Window lighting fotografi Window lighting fotografi adalah teknik memotret dengan memanfaatkan cahaya yang berasal dari jendela. Cahaya alam...

Jumat, 30 Juli 2021

Pembelajaran Berbasis Proyek / Project Base Learning (PjBL)

Pembelajaran Berbasis Proyek / Project Base Learning (PjBL)

PENGANTAR

• Tantangan perkembangan teknologi disruptif pada Dunia Kerja sekarang ini membawa konsekuensi logis terhadap tuntutan meningkatnya Kompetensi tamatan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). 
• Terkait situasi tersebut Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi mengusung konsep ‘Bring Industri to School: Bring Attitude, Bring Project and Bring Best Learning. Membawa mindset industri, profesionalitas, karakter dan proyek industri kedalam kelas. 
• Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan mutu pembelajaran agar lebih efektif dan efisien. 

Ada sembilan indikator yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan pendidikan vokasi, yaitu: 
1. Kurikulum disusun bersama, 
2. Pembelajaran berbasis proyek nyata (real product) dari konsumen atau mitra bisnis/industri, 
3. Adanya peran guru/instruktur dari industri dan ahli dari Dunia Kerja, 
4. Praktik kerja lapangan, 
5. Sertifikasi kompetensi, 
6. Update teknologi dan pelatihan bagi guru/instruktur, 
7. Reset terapan mendukung Teaching Factory, 
8. Komitmen penyerapan oleh Dunia Kerja, dan 
9. Kerja sama yang dapat dilakukan dengan mitra dunia kerja

Hal yang perlu diperhatikan! Dalam pelaksanaannya, pembelajaran berbasis proyek diawali dengan penyusunan kurikulum bersama, perumusan proyek (order) bersama demikian pula pengerjaannya. SMK dapat bekerjasama dalam menghadirkan tenaga ahli ataupun pemanfaatan fasilitas bersama.

Manfaat penyelenggaraan pembelajaran berbasis proyek adalah: 
1. mendukung/ menguatkan terjadinya kerjasama 
2. meningkatkan kapasitas guru 
3. riset terapan 
4. meningkatkan kepercayaan Dunia Kerja untuk menyerap tamatan SMK 
5. terjadinya kepercayaan sehingga meningkatkan kerjasama/ dukungan Dunia Kerja kepada SMK. Dari kelima manfaat tersebut dapat terlihat bahwa penyelenggaraan pembelajaran berbasis proyek sangat mendukung terhadap implementasi strategi 8 + i Link and Match. 

DEFINISI

• Pembelajaran Berbasis Proyek adalah pembelajaran yang menggunakan proyek sebagai media dalam proses pembelajaran untuk mencapai soft skills, hard skills, dan karakter. 
• Penekanan pembelajaran terletak pada aktivitas-aktivitas peserta didik dalam menghasilkan produk yang menerapkan keterampilan meneliti, menganalisis, membuat, sampai dengan mempresentasikan produk pembelajaran berdasarkan pengalaman nyata. 
• Pembelajaran Berbasis Proyek memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berlatih merencanakan, melaksanakan kegiatan sesuai rencana dan menampilkan atau melaporkan hasil kegiatan (Stoller 2006). 
• Produk yang dimaksud adalah hasil Proyek berupa barang atau jasa dalam bentuk desain, skema, karya tulis, karya seni, karya teknologi/prakarya, dan lain-lain. 
• Pembelajaran Berbasis Proyek memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berlatih merencanakan, melaksanakan kegiatan sesuai rencana dan menampilkan atau melaporkan hasil kegiatan (Stoller 2006). 
• Produk yang dimaksud adalah hasil Proyek berupa barang atau jasa dalam bentuk desain, skema, karya tulis, karya seni, karya teknologi/prakarya, dan lain-lain.

Definisi Pengelolaan Pembelajaran Berbasis Proyek 

• Pengelolaan Pembelajaran Berbasis Proyek adalah kegiatan yang menggabungkan manajemen produksi dan pembelajaran. 
• Peserta didik belajar mulai dari menganalisis spesifikasi produk (barang/jasa) yang dipersyaratkan oleh konsumen, menghitung biaya produksi, rencana proses produksi, penilaian produk, penjaminan mutu produk, pemasaran, distribusi hingga pelayanan purna jual, dan evaluasi proses produksi serta peningkatan mutu berkelanjutan (continual improvement). 
• Proses pembelajaran yang melibatkan aktivitas peserta didik dalam memecahkan masalah, dilakukan secara berkelompok/mandiri, melalui tahapan ilmiah dengan batasan waktu tertentu, dituangkan dalam sebuah produk riil yang dibutuhkan oleh masyarakat sesuai standar untuk selanjutnya dipresentasikan kepada orang lain.

Tujuan Pengelolaan Pembelajaran Berbasis Proyek

Terdapat 11 Tujuan Pengelolaan Pembelajaran Berbasis Proyek, yaitu: 
1. Meningkatkan Kepercayaan Dunia Kerja terhadap SMK dan Tamatan SMK 
2. Mendukung Sertifikasi Kompetensi peserta didik oleh Industri 
3. Meningkatkan produktivitas SMK berbasis produk standar Industri 
4. Merancang pembelajaran yang seimbang dalam pembekalan pengetahuan, keterampilan dan sikap. 
5. Mudah memusatkan perhatian peserta didik dalam belajar pada satu peoyek 
6. Meningkatkan efektifitas pembelajaran, karena semua mata pelajaran /kompetensi yang relevan dipelajari dalam proyek yang sama.
7. Memiliki penguasaan kompetensi lebih mendalam dan berkesan. 
8. Mengarahkan peserta didik agar mampu bekerja dengan profesional di Dunia Kerja. 
9. Menyiapkan peserta didik agar memiliki Kompetensi teknis (hard skills) dan keterampilan abad-ke 21. 
10. Membudayakan budaya kerja industri, terutama budaya mutu, efisiensi dan kreatif. 
11. Memberikan wahana pengalaman belajar peserta didik dengan pengalaman berhasil.

Prinsip Pengelolaan Pembelajaran berbasis Proyek 

Pada prinsip pendidikan vokasi ialah praktik langsung pada lini produksi, sehingga keseimbangan antara pembentukan sikap, keterampilan dan pengetahuan dapat terwujud pada diri peserta didik. Prinsip Pengelolaan Pembelajaran berbasis Proyek meliputi: 
1. Kerjasama produk dan pembelajaran sekolah dengan Dunia Kerja 
2. Pembelajaran melalui proyek riil dari Dunia Kerja dengan memperhatikan nilai ekonomis dan ketepatan waktu penyerahan produk 
3. Proses pembelajaran rangkaian proyek utuh dari analisis order sampai layanan purna jual
4. Kolaborasi antar mata pelajaran sesuai kompetensi/ elemen kompetensi Capaian Pembelajaran (CP) 5. Keseimbangan Kompetensi hard skill, soft skill dan karakter 
6. Pengembangan Budaya Kerja Dunia Kerja 
7. Pemanfaatan fasilitas Dunia Kerja

Implementasi

• Pembelajaran Berbasis Proyek dilaksanakan melalui proyek yang merupakan order dari Dunia Kerja atau kreativitas guru dan peserta didik dalam menghasilkan produk unggulan SMK. 
• Berdasarkan order sekolah melaksanakan analisa untuk memastikan apakah dapat dilaksanakan atau tidak dengan memperhatikan penguasaan kompetensi (capaian pembelajaran) peserta didik dan guru serta fasilitas sekolah. 
• Apabila berdasarkan analisis pekerjaan dapat dilaksanakan, selanjutnya dilakukan persiapan dan pelaksanaan pembelajaran. 
• Ilustrasi proses tersebut dapat dilihat pada halaman setelah ini:



• Proses pembelajaran yang menyatu pada proses produksi/layanan jasa, secara kontekstual peserta didik diberikan pengalaman belajar pada situasi yang nyata dengan suasana dunia kerja. 
• Pembelajaran berisikan beberapa atau seluruh kompetensi pada satu mata pelajaran atau antar mata pelajaran SMK sesuai proyek. 
• Peserta didik belajar mulai dari menganalisis spesifikasi dan persyaratan produk (barang/jasa) order dari dunia kerja/permintaan pasar, perencanaan dan proses produksi, evaluasi proses, penilaian hasil produksi, penjaminan mutu produk, pemasaran, distribusi hingga pelayanan purna jual.

Sumber : materi diklat SMK PK 2021

Tidak ada komentar:

Posting Komentar