Cari Blog Ini

Entri yang Diunggulkan

Window lighting fotografi

Window lighting fotografi Window lighting fotografi adalah teknik memotret dengan memanfaatkan cahaya yang berasal dari jendela. Cahaya alam...

Sabtu, 26 Juni 2021

Dasar-Dasar Pendidikan Tulisan Ki Hajar Dewantara Diklat PSP hari ke-2

 Dasar-Dasar Pendidikan. Keluarga, Th. I No.1,2,3,4., Nov, Des 1936., Jan, Febr. 1937 Dasar-dasar Pendidikan 

1. Arti dan Maksud Pendidikan

 Kata ‘Pendidikan’ dan ‘Pengajaran’ itu seringkali dipakai Bersama-sama. Sebenarnya gabungan kedua kata itu dapat mengeruhkan pengertiannya yang asli. Ketahuilah, pembaca yang terhormat, bahwa sebenarnya yang dinamakan ‘pengajaran’ (onderwijs) itu merupakan salah satu bagian dari Pendidikan. Maksudnya, pengajaran itu tidak lain adalah Pendidikan dengan cara memberi ilmu atau berfaedah buat hidup anak-anak, baik lahir maupun batin. 

Sekarang saya akan menerangkan arti dan maksud Pendidikan (opvoeding) pada umumnya. Dengan sengaja saya memakai keterangan ‘pada umumnya’, karena dalam arti khususnya, Pendidikan mempunyai beragam jenis pengertian. Bisa dikatakan bahwa tiap-tiap aliran hidup, baik aliran agama maupun aliran kemasyarakatan mempunyai maksud yang berbeda. Tidak hanya maksud dan tujuannya yang berbeda-beda, cara mendidiknya juga tidak sama. Mengenai keadaan yang penting ini, saya kan menerangkan secara lebih luas. 

Walaupun bermacam-macam maksud, tujuan, cara, bentuk, syarat-syarat dan alat-alat dalam soal Pendidikan, Pendidikan yang berhubungan dengan aliran-aliran hidup yang beragam itu memiliki dasar-dasar atau garis-garis yang sama. 

Menurut pengertian umum, berdasarkan apa yang dapat kita saksikan dalam beragam jenis Pendidikan itu, Pendidikan diartikan sebagai ‘tuntunan dalam hidup tumbuhnya anak-anak’. Maksud Pendidikan yaitu: menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. 


2. Hanya Tuntunan dalam Hidup 

Pertama kali harus diingat, bahwa Pendidikan itu hanya suatu ‘tuntunan’ di dalam hidup tumbuhnya anak-anak kita. Artinya, bahwa hidup tumbuhnya anak itu terletak di luar kecakapan atau kehendak kita kaum pendidik. Anak-anak itu sebagai makhluk, manusia, dan benda hidup, sehingga mereka hidup dan tumbuh menurut kodratnya sendiri. Seperti penjelasan sebelumnya, bahwa ‘kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu’ tiada lain ialah segala kekuatan yang ada dalam hidup batin dan hidup lahir dari anak-anak itu karena kekuasaan kodrat. Kita kaum pendidik hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan-kekuatan itu, agar dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya itu. 

Uraian tersebut akan lebih jelas jika kita ambil contoh perbandingannya dengan hidup tumbuh-tumbuhan seorang petani (dalam hakikatnya sama kewajibannya dengan seorang pendidik) yang menanam padi misalnya, hanya dapat menuntun tumbuhnya padi, ia dapat memperbaiki kondisi tanah, memelihara tanaman padi, memberi pupuk dan air, membasmi ulat-ulat atau jamur-jamur yang mengganggu hidup tanaman padi dan lain sebagainya. Meskipun pertumbuhan tanaman pada dapat diperbaiki, tetapi ia tidak dapat mengganti kodrat-iradatnya padi. Misalnya ia tak akan dapat menjadikan padi yang ditanamnya itu tumbuh sebagai jagung. Selain itu, ia juga tidak dapat memelihara tanaman padi tersebut seperti hanya cara memelihara tanaman kedelai atau tanaman lainnya. Memang benar, ia dapat memperbaiki keadaan padi yang ditanam, bahkan ia dapat juga menghasilkan tanaman padi itu lebih besar daripada tanaman yang tidak dipelihara, tetapi mengganti kodrat padi itu tetap mustahil. Demikianlah Pendidikan itu, walaupun hanya dapat ‘menuntun’, akan tetapi faedahnya bagi hidup tumbuhnya anak-anak sangatlah besar. 


3. Perlukah Tuntunan Pendidikan itu? 

Meskipun Pendidikan itu hanya ‘tuntunan’ saja di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, tetapi perlu juga Pendidikan itu berhubungan dengan kodrat keadaan dan keadaannya setiap anak. Andaikata anak tidak baik dasarnya, tentu anak tersebut perlu mendapatkan tuntunan agar semakin baik budi pekertinya. Anak yang dasar jiwanya tidak baik dan juga tidak mendapat tuntunan Pendidikan, tentu akan mudah menjadi orang jahat. Anak yang sudah baik dasarnya juga masih memerlukan tuntunan. Tidak saja dengan tuntunan itu ia akan mendapatkan kecerdasan yang lebih tinggi dan luas, akan tetapi dengan adanya tuntunan itu ia dapat terlepas dari segala macam pengaruh jahat. Tidak sedikit anak-anak yang baik dasarnya, tetapi karena pengaruhpengaruh keadaan yang buruk, kemudian menjadi orang-orang jahat.

Pengaruh-pengaruh yang dimaksudkan itu ialah pengaruh yang muncul dari beragam jenis keadaan anak. Anak yang satu mungkin hidup dalam keluarga yang serba kekurangan, sehingga ditemui beragam jenis kesukaran yang menghambat kecerdasan budi anak. Bisa juga dalam keluarga itu tidak ditemui kemiskinan keduniawian, akan tetapi amat kekurangan budi luhur atau kesucian, sehingga anak-anak mudah terkena pengaruh-pengaruh yang jahat. 

Menurut ilmu Pendidikan, hubungan antara dasar dan keadaan itu terdapat adanya ‘konvergensi’. Artinya, keduanya saling mempengaruhi, hingga garis dasar dan garis keadaan itu selalu tarik-menarik dan akhirnya menjadi satu. 

Mengenai perlu tidaknya tuntunan dalam kehidupan manusia, sama artinya dengan soal perlu tidaknya pemeliharaan pada tumbuh-kembangnya tanaman. Misalnya, kalau sebutir jagung yang baik dasarnya jatuh pada tanah yang baik, banyak air, dan mendapatkan sinar matahari yang cukup, maka pemeliharaan dari bapak tani tentu akan menambah baiknya keadaan tanaman. Kalau tidak ada pemeliharaan, sedangkan keadaan tanahnya tidak baik, atau tempat jatuhnya biji jagung itu tidak mendapat sinar matahari atau kekurangan air, maka biji jagung itu (walaupun dasarnya baik), tidak akan dapat tumbuh baik karena pengaruh keadaan. Sebaliknya kalau sebutir jagung tidak baik dasarnya, akan tetapi ditanam dengan pemeliharaan yang sebaik-baiknya oleh bapak tani, maka biji itu akan dapat tumbuh lebih baik daripada biji lainnya yang juga tidak baik dasarnya


4. Dasar Jiwa Anak dan Kekuasaan Pendidikan 

Yang dimaksud dengan istilah ‘dasar-jiwa’ yaitu keadaan jiwa yang asli menurut kodratnya sendiri dan belum dipengaruhi oleh keadaan di luar diri. Dengan kata lain, keadaan jiwa yang dibawa oleh anak ketika lahir di dunia. Mengenai dasar jiwa yang dimiliki anak-anak itu, terdapat tiga aliran yang berhubungan dengan soal daya Pendidikan. Pertama, yaitu anak yang lahir di dunia itu diumpamakan seperti sehelai kertas yang belum ditulis, sehingga kaum pendidik boleh mengisi kertas yang kosong itu menurut kehendaknya. Artinya, si pendidik berkuasa sepenuhnya untuk membentuk watak atau budi seperti yang diinginkan. Teori ini dinamakan teori rasa (lapisan lilin yang masih dapat dicoretcoret oleh si pendidik). Namun, aliran ini merupakan aliran lama yang sekarang hampir tidak diakui kebenarannya di kalangan kaum cendikiawan. 

Kedua, ialah aliran negative, yang berpendapat, bahwa anak itu lahir sebagai sehelai kertas yang sudah ditulisi sepenuhnya, sehingga Pendidikan dari siapapun tidak mungkin dapat mengubah karakter anak. Pendidikan hanya dapat mengawasi dan mengamati supaya pengaruh-pengaruh yang jahat tidak mendekati diri anak. Jadi, aliran negatif menganggap bahwa pendidikan hanya dapat menolak pengaruh-pengaruh dari luar, sedangkan budi pekerti yang tidak nampak ada di dalam jiwa anak tak akan diwujudkan. 

Ketiga, ialah aliran yang terkenal dengan nama convergentie-theorie. Teori ini mengajarkan, bahwa anak yang dilahirkan itu diumpamakan sehelai kertas yang sudah ditulisi penuh, tetapi semua tulisan-tulisan itu suram. Lebih lanjut menurut aliran ini, Pendidikan itu berkewajiban dan berkuasa menebalkan segala tulisan yang suram dan yang berisi baik, agar kelak nampak sebagai budi pekerti yang baik. Segala tulisan yang mengandung arti jahat hendaknya dibiarkan, agar jangan sampai menjadi tebal, bahkan makin suram. 


5. Tabiat yang Dapat dan yang Tidak Dapat Berubah 

Menurut convergentie-theorie, watak manusia itu dibagi menjadi dua bagian. Pertama, dinamakan bagian yang intelligible, yakni bagian yang berhubungan dengan kecerdasan angan-angan atau pikiran (intelek) serta dapat berubah menurut pengaruh Pendidikan atau keadaan. Kedua, dinamakan bagian yang biologis, yakni bagian yang berhubungan dengan dasar hidup manusia (bios = hidup) dan yang dikatakan tidak dapat berubah lagi selama hidup. 

Yang disebut intelligible yang dapat berubah karena pengaruh misalnya kelemahan pikiran, kebodohan, kurang baiknya pemandangan, kurang cepatnya berpikir dan sebagainya. Dengan kata lain, keadaan pikiran, serta kecakapan untuk menimbang-nimbang dan kuat-lemahnya kemauan. Bagian yang disebut ‘biologis’ yang tak dapat berubah ialah bagian-bagian jiwa mengenai ‘perasaan’ yang berjenis-jenis di dalam jiwa manusia. Misalnya, rasa takut, rasa malu, rasa kecewa, rasa iri, rasa egoisme, rasa sosial, rasa agama, rasa berani, dan sebagainya. Rasa-rasa itu tetap pada di dalam jiwa manusia, mulai anak masih kecil hingga menjadi orang dewasa. 

Seringkali anak yang penakut, sesudah mendapatkan didikan yang baik akan segera hilang rasa takut tersebut. Sebenarnya anak itu bukan berubah menjadi orang yang berwatak pemberani, hanya saja rasa takutnya itu tidak nampak karena sudah mendapatkan kecerdasan pikiran. Akibatnya, anak tersebut mulai pandai menimbang dan memikir sesuatu sehingga dapat memperkuat kemauannya untuk tidak takut. Hal inilah yang dapat menutup rasa takut yang asli dimiliki anak tersebut. Karena ketakutannya itu hanya ‘tertutup’ saja oleh pikirannya, maka anak tersebut terkadang diserang rasa takut dengan tiba-tiba. Keadaan ini terjadi jika pikirannya sedang tak bergerak. Kalau pikirannya tak bergerak seberat saja, maka ia seketika akan takut lagi menurut dasar biologisnya sendiri. 

Demikian pula orang yang bertabiat pemalu, belas-kasihan, bengis, murka, pemarah dan sebagainya, selama ia sempat memikirkan segala keadaannya, maka ia dapat menahan nafsunya yang asli. Namun, jika pikirannya tidak sempat bergerak (dalam keadaan yang tiba-tiba datangnya), tentulah tabiattabiatnya yang asli itu akan muncul dengan sendiri. 


6. Perlunya Menguasai Diri dalam Pendidikan Budi Pekerti 

Watak biologis dan tidak dapat lenyap dari jiwa manusia sangat banyak contohnya. Kita juga dapat melihat dalam kehidupan setiap manusia. Misalnya, orang yang karena pendidikannya, keadaan dan pengaruh lainnya, seharunya berbudi dermawan. Namun demikian, jika ia memang mempunyai dasar watak kikir atau pelit, maka ia kan selalu kelihatan kikir, walaupun orang tersebut tahu akan kewajibannya sebagai dermawan terhadap fakir miskin (ini pengaruh pendidikannya yang baik). Semasa ia tidak sempat berpikir, tentulah tabiat kikir orang tersebut itu akan selalu kelihatan. Setidak-tidaknya kedermawanan orang itu akan berbeda dengan orang yang memang berdasar watak dermawan. 

Janganlah pendidik itu berputus asa karena menganggap tabiat-tabiat yang biologis (hidup perasaan) itu tidak dapat dilenyapkan sama sekali. Memang benar kecerdasan intelligible (hidup angan-angan) hanya dapat menutupi tabiat-tabiat perasaan yang tidak baik, akan tetapi harus diingat bahwa dengan menguasai diri (zelfbeheersching) secara tetap dan kuat, ia akan dapat melenyapkan atau mengalahkan tabiat-tabiat biologis yang tidak baik itu. Jadi, kalau kecerdasan budi yang dimiliki orang tersebut sungguh baik, yaitu dapat mengadakan budi pekerti yang baik dan kokoh sehingga dapat mewujudkan kepribadian (persoonlikjkheid) dan karakter (jiwa yang berasas hukum kebatinan), maka ia akan selalu dapat mengalahkan nafsu dan tabiattabiatnya yang asli dan biologis tadi. 

Oleh karena itu, menguasai diri (zelfbeheersching) merupakan tujuan pendidikan dan maksud keadaban. ‘Beschaving is zelfbeheersching’ (adab itu berarti dapat menguasai diri), demikian menurut pengajaran adat atau etika. 

Kita sekarang sampai pada pembahasan ‘budi pekerti’ atau ‘watak’ diartikan sebagai bulatnya jiwa manusia. Dalam bahasa asing, disebut sebagai ‘karakter’, yaitu jiwa yang berasas hukum kebatinan. Orang yang mempunyai kecerdasan budi pekerti akan senantiasa memikirkan dan merasakan serta memakai ukuran, timbangan dan dasar-dasar yang pasti dan tetap. Watak atau budi pekerti bersifat tetap dan pasti pada setiap manusia, sehingga kita dapat dengan mudah membedakan orang yang satu dengan yang lainnya. 

Budi pekerti, watak, atau karakter merupakan hasil dari bersatunya gerak pikiran, perasaan, dan kehendak atau kemauan sehingga menimbulkan tenaga. Perlu diketahui bahwa budi berarti pikiran-perasaan-kemauan, sedangkan pekerti artinya ‘tenaga’. Jadi budi pekerti merupakan sifat jiwa manusia, mulai angan-angan hingga menjelma sebagai tenaga. 

Dengan adanya budi pekerti, setiap manusia berdiri sebagai manusia, dengan dasar-dasar yang jahat dan memang dapat dihilangkan, maupun dalam arti neutraliseeren (menutup, mengurangi) tabiat-tabiat jahat yang biologis atau yang tak dapat lenyap sama sekali karena sudah Bersatu dengan jiwa. 

7. Jenis-Jenis Budi Pekerti 

Setelah kita mengetahui bahwa budi pekerti seseorang itu dapat mewujudkan sifat kebatinan seseorang dengan pasti dan tetap, kita juga harus mengetahui pula bahwa tidak ada dua budi pekerti orang yang sama. Jadi, sama keadaannya dengan roman muka manusia, tidak ada dua orang yang sama. Meskipun, orang dapat membedakan budi pekerti manusia menjadi beberapa macam atau jenis (typen), sehingga orang dapat mempunyai ikhtisar tentang garis-garis atau sifat-sifat watak orang secara umum. 

Pembagian budi pekerti menjadi beberapa jenis tersebut berdasarkan pada sifat angan-angan, sidat perasaan, dan sidat kemauan (analystis). kemudian, tiga sifat itu digabungkan menjadi satu (synthetis); sehingga mewujudkan suatu macam atau tipe budi pekerti yang pasti. Salah satu pembagian tipe budi pekerti yang terkenal disampaikan oleh almarhum Prof. Dr. Heymans, guru besar Universitas Groningen, yang sudah mengadakan penyelidikan disertai percobaan dan ditetapkan adanya 8 jenis budi pekerti orang. 

Ada pula yang membagi budi pekerti menjadi beberapa jenis berdasarkan hasrat seseorang. jadi, bukan pembagian analytis, akan tetapi pembagian secara global dan etis (etis = menurut rasa adab). Adapun Prof. Spranger membagi budi pekerti menjadi 6 jenis, yakni bersandar pada Hasrat orang pada: 1. Kekuasaan (machtsmensch), 2. Agama (religious mench), 3. Keindahan (kunstmensch), 4. Kegunaan atau faedah (nutsmensch atau econimisch mensch), 5. Pengetahuan atau kenyataan (wetenschaps) dan 6. Menolong mendermakan atau mengabdi (sociale mensch). 

Selain dua macam pembagian tersebut terdapat pula teori-teori tentang jenis-jenis budi pekerti yang lain. Misalnya, menghubungkan sifat jasmani seseorang dengan watak orang tersebut (Prof. Kretschner), seperti ilmu firasat dari Imam Syafi’i. kemudian, terdapat pula pendapat yang mengukur budipekerti orang dengan melihat cara seseorang memandang dirinya sendiri sebagai pusat pemandangan, atau sebaliknya, sebagai sebagian saja dari alam yang besar ini (Adler, Kunkel). Ada pula yang mengadakan pembagian introversen dan exroversen (Jung), yaitu orang yang selalu memandang ke dalam batinnya sendiri, atau yang memandang ke arah luar, dan demikianlah seterusnya. 

Dalam soal watak atau budi pekerti manusia, jangan dilupakan bahwa tiaptiap manusia mendapat pengaruh dari yang menurunkan (eferlijkheidsleer). Jadi , sama pula dengan menurunnya sifat-sifat jasmani dari tiap-tiap orang (sifatnya roman muka, rambutnya, warna kulitnya, pendek-tingginya badan, dan lainlain). Jangan dilupakan juga bahwa seperti yang sudah diuraikan sebelumnya, pendidikan dan segala pengalaman tersebut berpengaruh besar pada tumbuhnya budi pekerti. 


8. Naluri Pendidikan 

Setelah ikhtisar arti, maksud, dan tujuan Pendidikan dijelaskan pada uraian sebelumnya, sekarang akan dijelaskan bagian-bagian khusus: untuk permulaan mengenai syarat-syarat dan alat-alat dalam Pendidikan yang teratur. Disebut ‘yang teratur’, sebab Pendidikan itu sebenarnya berlaku di tiap-tiap keluarga dengan cara yang tidak teratur. Berlakunya Pendidikan dari tiap-tiap orang terhadap anak-anak terbawa oleh adanya paedagogis instinct, yakni keinginan dan kecakapan tiap-tiap manusia untuk mendidik anak-anaknya agar selamat dan Bahagia. Naluri atau instinct disebabkan pula oleh adanya naluri yang pokok (oerinstinct), yang bertujuan agar terwujudnya keberlangsungan keturunan (ngudhi-tuwuh), behoud van de sort). 

Pendidikan yang dilakukan oleh setiap orang terhadap anak-anaknya, pada umumnya hanya berdasarkan pada cara-kebiasaan (taditie, sleur) dan seringkali dipengaruhi oleh perasaan yang berganti-ganti dari si pendidik. Dengan kata lain, tidak dengan ‘keinsyafan’ dan tidak tetap. Jika terdapat keinsyafan, maka keinsyafan itu hanya berdasar atas ‘perkiraan’ atau ‘rabaan’ belaka, yakni tidak berdasarkan pengetahuan. Andaikata ada dasar pengetahuan yang berasal dari ‘pengalaman’, sehingga hal ini berarti kurang luar (eenzijdig).

Sabtu, 12 Juni 2021

MENULIS BERSAMA OM JAY PERTEMUAN #3 BERSAMA KETUA PGRI PUSAT DUDUNG KOSWARA, S.Pd., M.Pd.

MENULIS BERSAMA OM JAY PERTEMUAN #3 BERSAMA KETUA PGRI PUSAT DUDUNG KOSWARA, S.Pd., M.Pd.

Sabtu, 18 Januari 2020 merupakan hari ketiga dari kegiatan "kuliah" Menulis Bersama Om Jay. Pukul 16.56 WIB Om Jay selaku Creator Menulis Bersama Om Jay mengumumkan kegiatan nanti malam dengan tulisannya :

Assalamualaikum kawan kawan guru hebat.  Nanti malam kita akan mendapatkan pencerahan dari bapak @DNK Pgri Pusat Tentang ilmu tulis menulis. Kegiatan akan dimulai dari pukul 20.00-22.00 WIB. Kata Om Jay di Group.

Rospon pun beragam dari peserta yang cari bergabung dari berbagai daerah di Indonesia. Dan langsung saja ditanggapi dengan sangat antusias dari para peserta. Walaupun ada peserta yang merasa tugas pertemuan kedua belum dikerjakan karena sedang ada kegiatan dan nanti malam akan ada "kuliah"  lagi.

Pukul 20.01 di HP saya Om Jay langsung membuka acara dengan memperkenalkan Narasumber.

Malam ini kita akan mendapatkan pencerahan dari bapak @DNK Pgri Pusat. Posting Om Jay di Group.

@DNK jadi misteri tersendiri buat saya. Siapa lagi Narasumber hebat kali ini yang mengisi materi kuliah Menulis Bersama Om Jay?

Beliau pengurus PGRI pusat dan sangat aktif dalam menulis. Lanjut Om Jay.





Seluruh pesertapun bersiap untuk menyimak.

Kemudian Om Jay mempersilahkan Bapak Dudung DUDUNG KOSWARA, S.Pd., M.Pd. untuk memulai materi.

Kami persilahkan pak @DNK Pgri Pusat Untuk memberikan pencerahannya. Tulis Om Jay.


Wah....Saya hanya guru biasa. Saya di jebak nih. 

Menulis bagi Saya adalah menaikan kesehatan diri. Sirkulasi pemikiran jadi jalan, tidak  macet. Kasihan otak kita mesti diberi piknik melalui tulisan.  Sehebat apapun seseorang bila tidak menulis Ia adalah manusia pra sejarah. Sebodoh apa pun kita bila rajin menuliskan kebodohan kita maka kita akan nampak lebih baik. 

Karena menulis sejumlah rezeki persahabatan dan karya sederhana bisa kita nikmati. Manusia mati meninggalkan tulisan. 


Tuhan hanya memberikan kemampuan menulis pada manusia. Binatang tidak ada yang menulis, termasuk Pithecanthropus pun tak menulis.


Menulis adalah menunjukan kemanusiaan kita. Menulis adalah mengurai kegalauan. Menulis adalah media perjuangan. Menulis adalah orgasme perspektif genuine kita. Menulis adalah memberi sesuatu pada diri dan pembaca.


Sejak menulis Saya jadi banyak sahabat dan banyak mencari ide. Akhirnya gara gara iseng menulis jadi ketagihan. Karena menulis tidak ada waktu terbuang. Dimana pun kita bisa menulis. Bahkan saat terkapar sakit.


Menulis itu strata para pemikir dan terpelajar. Menulis itu membuat kita yang bodoh jadi terlihat seperti pintar.


Menulis itu ibadah. Tulisan kita bisa membawa kita masuk surga bila bermmfaat dan menggugah. Berlaku hukum MLM kebaikan.  Perbanyak tulisan yang bermanfaat.



Shalat kita untuk kita sendiri. Tulisan di medsos dan media untuk kita, orang lain dan generasi 1000 tahun ke depan. Amalnya akan mengalir.. Menulislah....πŸ™πŸ™πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚. Jawab Pak Dudung dengan merendah hati.


Demikian Bapak Dudung mengawali kelas. Merendah walaupun ilmunya tidak diragukan lagi dalam dunia tulis menulis.

Om Jay selaku moderator langsung menyaut :
Joss.  Super sekali pak @DNK Pgri Pusat.
Bgm cara bapak menjaga konsistensi dan komitmen dalam menulis?

Pak Dudung mejawab :
Saya ikut Om Jay...menulis setiap hariπŸ˜‚.

Menulislah setiap hari dan buktikan apa yg terjadi. Saut Om Jay.

Setiap hari ada puluhan kejadian...catat atau tulis minimal satu yang menarik. Sebagai rekaman moment. Atau puluhan ide yang ada di kepal mesti diamankan dalam tulisan keburu ilang...πŸ™πŸ˜‚. Kata pak Dudung.

Betul.  Karena manusia itu sifatnya pelupa hehehe. Kata Om Jay.

Faktir U. Kata Pa Dudung.

Om Jay Otn: Lalu bgm cara pak @DNK Pgri Pusat Bisa dapat ide dalam menulis?  Soalnya dalam menulis itu seringkali kehilangan ide.  Terutama buat yg baru belajar menulis

DNK Pgri Pusat: Aha...
Apa yang dilihat..
Apa yang didengar..
Apa yang dibaca..
Apa yang dirasakan..
Apa yang digosipkan..
Apa yang mimpikan..
Apa yang hadir saat di toilet
Saat shalat..
Bahkan saat bangun  malam..

Ide itu akan melekat dan menyukai kita bila Ia melihat kita menuliskannya..

Ide akan selalu hadir bila Ia dihargai dengan menuliskannyaπŸ˜‚

Bila Ide tidak dituliskan, Ia marah dan akan pergi menjauh..

Peluk dan ikat ide dengan menuliskannya..

Jawaban Pak Dudung singkat, dan sangat menggairahkan sekali.

Om Jay Bertanya ke Pak Dudung : Tulisan pak Dudung bisanya panjang dan berisi.  Berapa buku dalam seminggu yg bapak baca?
Bgm cara bapak bisa menulis sepanjang itu?

Aha...Saya bukan pembaca yg baik...
Dengan melihat tulisan orang atau judul buku dan koran ide akan muncul..
Atau lihat TV juga. 
Google juga..
Tulisan panjang karena terbiasa. Ibarat naik sepeda awalnya deket deket dan jatuh. Akhirnya menjauh bahkan naik gunung..πŸ˜‚. Jawab Pak Dudung dengan penuh semangat (asumsi penulis).

Om Jay Otn: Kalau melihat jadwal pak Dudung  yang padat sekali,  bgm cara bpk membagi waktu utk menulis?

Pa Dudung: Saya nulis di kreta, pesawat dan saat bangun malam klau gk ngantukπŸ˜‚. Pasca Shubuh pasti Saya nulis..

Silahkan kalau ad yg ingi tanya ke pak Dudung. Om Jay membuka sesi pertanyaan.

[20:40, 1/18/2020] +62 812-3136-8012: Kalau kang DUDUNG sudah AAHLINYA tuh, saya salah satu PENGGEMAR karena TULISANnya sangat banyak, dan yg paling heroik,, CEPAT sekali IDEnya. Begitu ada Masalah dan Momen apa saja, Beliau langsung tuangkan dalam Tulisan. Luar Biasa SUPERnya. Ini yg perlu diketahui triknya. πŸ‘ŒπŸ‘ŒπŸ‘ŒπŸ‘πŸ™
[20:41, 1/18/2020] Om Jay Otn: Pernah gak pak @DNK Pgri Pusat Kehilangan ide dalam menulis?
[20:41, 1/18/2020] DNK Pgri Pusat: Aha...Saya penulis pemula juga. Gatel aja kalau gak nulis...
[20:43, 1/18/2020] Marfudi Sdit Bogor Guru Menulis: Sudah hampir 2 bulan lebih, saya hanya menulis kata2 singkat selintasnya yang  melintas di kepala, saya tuliskan pada status wa, kemudian saya copy ke Blog.
Pertanyaannya semakin kesini semakin sulit menemukan kata2 untuk dituliskan, terkecuali ada masalah pada teman dan sya terinspirasi untuk memberikan motivasi dan muncul kembali idenya tpi tulisan tidak pernah banyak.
Lalu bagaimana caranya meningkatkan kemampuan menulis dan mengeluarkan ide Menulis?
[20:43, 1/18/2020] DNK Pgri Pusat: Kadang..
Maka Saya jaga dengan langganan koran...dan jalan jalanπŸ˜‚πŸ˜‚
[20:43, 1/18/2020] +62 812-3136-8012: Ada Generasi kang DUDUNG di PGRI, bang Syam Zaini,,,sekarang Ketua PGRI SULTENG terpilih, beliau juga sudah mulai genit tulisannya. Penasaran, apa saya bisa ya? πŸ€£πŸ™πŸ‘ŒπŸ‘πŸ‘
[20:44, 1/18/2020] Marfudi Sdit Bogor Guru Menulis: Blog yang belum lama saya buat itu putrakutruk.blogspot.com
[20:44, 1/18/2020] +62 823-5265-7656: Bagi tips nya dong pak ketua @DNK Pgri Pusat .
Gimana caranya tulisan kita bisa disukai editor dan dimuat di koran?





Mengajar Gaya Motivator Bersama ARIS AHMAD JAYA, DVM., MM. Kelas Belajar Menulis Bareng Om Jay

Mengajar Gaya Motivator Bersama ARIS AHMAD JAYA, DVM., MM. Kelas Belajar Menulis Bareng Om Jay 

Om Jay memang sosok yang sangat ULET (bahasa jawa gigih) dalam dunia literasi. Hobinya selalu membuat Guru-guru indonesia terus berusaha menggali ilmu dari para pakar pendidikan. Kelas kali ini diisi oleh motivator nasional yang super dahsyat, Aris Ahmad Jaya, DVM., M.M. Beliau merupakan pendiri sekaligus CEO di lembaga ABCo SUGESTI MOTIVATINDO yang bergerak di budang motivasi dan konsultasi bagi sekolah-sekolah unggul di Indonesia serta lembaga-lembaga baik pemerintah maupun swasta yang ada di Indonesia.

Tepat pukul 19.00 Group di kunci oleh Om Jay menandakan kelas akan dimulai.

"Mohon izin wa group saya tutup dulu untuk kuliah online malam ini pukul 19.00 sampai 21.00 wib," kata Om Jay.

"Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh."
"Selamat malam semuanya"
"Malam ini pak @+62 812-1046-1034 Akan berbagi ilmu dan pengalamannya kepada kita semua."
"Teman teman bisa mengunjungi blognya di http://arisahmadjaya.com/
"Kepada Pak Aris Ahmad Jaya kami persilahkan"

"Assalamu alaikum warohmatullahi wabarokatuh. Bapak dan ibu Guru yang hebat. Perkenalkan saya Aris Ahmad Jaya. Saat ini sebagai motivator, karakter boulding, trainer serta couch sekolah-sekolah unggul Indonesia. Saya berharap dengan momentum ini dengan anak-anak kita belajar di rumah, saya berharap gurupun seharusnya belejar kembali tentang bagaimana memiliki seni menyampaikan, memiliki untuk dicintai, dirindukan oleh anak didiknya, sehingga pembelajarna menjadi lebih menarik. Telah lebih dari 10.000 audiens yang merasakan pola mengajar gaya motivator (MGM), dan Insya Allah dalam momentum ini saya akan berbagi dengan anda secara free dan silahkan anda bagi kepada guru yang lain yang belum mengikuti kegiatan ini. Insya Allah anda akan mempelajari banyak hal. Diantaranya adalah : 
- Bagaimana anda menjadi pribadi yang mampu menarik dan menyenangkan 
- pribadi yang dirindukan dan
- pribadi yang mampu menjadi inspirasi, serta 
- menjadi pribadi yang dicintai anak didik anda sebelum anak didik anda mencintai pelajaran yang akan anda bawakan. 
Salam Bahagia. Saya Aris Ahmad Jaya dari lembaga karakter building Nasional ABCo Motivatindo. Selamat menikmati Wassalamu alaikum warohmatullahi wabarokatuh." Pak Aris Ahmad Jaya membuka materi.



"Para pendidik dan guru yang hebat. Berdasarkan niyat seseorang guru, saya membagi dua, Guru betulan dan Guru Kebetulan. Guru betulan adalah guru yang dari awal memang ingin meenjadi seorang pendidik, ingin mengajar dan dia memang ingin menjadi guru. Guru betulan ini memang seorang guru yang diidamkan. guru yang memiliki energi untuk mengajar, energi untuk bertemu dengan siswa, energi untuk menularkan keilmuannya kepada anak didiknya. guru betulan memang guru yang diidamkan."
"Namun ternyata sebagain guru yang saya kenal adalah guru kebetulan. Yaitu kebetulan ada lowongna menjadi pengajar, maka dia menjadi guru. Kebetulan  lulus dari universitas dan sambil menunggu pekerjaan, maka di melamar menjadi guru dan kebetulan diterima. maka dia menjadi guru. Kebetulan ada yayasan orang tua yang butuh guru, butuh dimanage, sehingga mau tidak mau harus melanjtukan impian orang tua akhirnya menjadi guru dan mendidik di yayasan itu. Kebetulan ada temen yang mengajak, daripada nganggur maka menjadi guru. Apakah guru kebetulan itu salah? Salah kalau kebetulannya itu terus menerus dan tidak mau belajar. Namun Kadang-kadang guru kebetulanpun akan jadi guru betulan ketika ia bekerja mau mengerti bahwa ini merupakan suatu proses yang harus dihadapi. Dan kadang-kadang guru kebetulan ini juga bisa menjadi  guru yang mencintai, guru yang dicintai, guru yang menyelami kegaitan belajar mengajar dengan sungguh-sungguh, karena ini merupakan sebuah proses yang harus tetap dijalankan. 
Apakah anda adalah guru betulan atau guru kebetulan saya tidak ada masalah. Yang jadi masalah adalah ketika anda tidak menerima profesi anda sebagai seorang guru. Itu yang masalah. baik anda guru betulan, baik anda guru kebetulan ketika anda menerima profesi anda ini sebagai suatu pilihan yang mulia mau memberi pemebelajaran dengan cara yang baik dan menyenangkan, mengispirasi anak didik anda, mencintai ilmu yang anda sampaikan, maka sesungguhnya guru betulan muupun guru kebetulan maka sesungguhnya buahnya akan manis manakala dia adalah guru yang mencintai profesinya. Apalah artinya guru betulan namun tidak mau belajar, menampaikan asal-asalan, dan menyesali pilihan hidupnya, karena itu selamat datang para gur yang mau mengsifestasikan waktu untuk belajar. saya ARIS AHMAD JAYA ingin mencoba membatu anda untuk menjadi guru yang dicintai, guru yang dirindukan, guru yang akhirnya diizinkan kehadirannya untuk memberi pelajaran apapun. Karena anda adalah kurikulum yang sesungguhnya. Apapaun yang Anda bawa, murid anda akan   mencintai manakala dia menyukai anda, karenanya izinkan saya untuk kali ini, untuk sesi ini mengajarkan kepada anda bagaimana menjadi guru yang dirindukan kehadirannya, kepergiannya, guru yang mengispirasi, guru yang menyenangkan baik pembelajarna apapun yang anda berikan, anda adalah kurikulumnya, karena anda adalah guru yang menyenangkan dan diizinkan. Mudah-mudahan untuk tema hari ini anda akan paahami dan anda bisa praktekan dan mudah-mudahan Allah senantiasa membersamai niah kita menjadi seseorang yang menjadi murid kita mencintai ilmu. Mudah-mudahan bermanfaat." Papar Narasumber . 


Berdasarkan kinerja, saya (narasumber) membagi 3 tipe guru
1. Nyasar
2. Bayar
3. Sadar
Guru nyasar adlah guru yang tidak punya tujuan, tidak punya arah, dia guru yang menyesatkan. Mengapa? karena murid-murid bisa membenci pembelajaran karena gurunya tidak berenergi. Murid-murid bisa membeci apapun yang disampaikan oleh guru ini. selain tidak punya target, tidak punya energi. Guru nyasar ini yang menjadikan jamdinding bergerak sedemikiaann lambat. karena guru murid jenuh. Guru nyasar sebaiknya menyada

PENJUMLAHAN BILANGAN BINNER

 PENJUMLAHAN BILANGAN BINNER

Masih Ingat kan tentang bilangan biner?

Kalau mau bacalagi tentang bilangan biner coba klik link ini ya


  1. Bilangan biner juga dapat dijumlahkan sebagaimana dapat kita lakukan untuk bilangan desimal, adapun aturan penjumlahan bilangan biner sebagai berikut:
  2. 0 + 0 = 0.
  3. 0 + 1 = 1.
  4. 1 + 0 = 1.
  5. 1 + 1 = 10 (angka 2)
  6. 1 + 1 + 1 + 1 = 100 (angka 4) dst.




 Assalamu aliakum wr wb...

apa kabar anak-anaku tersayang?

Sehat-sehat selalu ya...

Tatap semangat belajar dan menemukan jati diri untuk menghadapi masa saat ini dan mempersiapkan masa depan rakan-rekan kelak.

Untuk mengerjakan Soal Penilaian Akhir Tahun (PAT) Sistem Komputer Semester Genap tahun 2021, coba kerjakan latihan/ulangan soal yang tertera link nya di bawah ini ya.

Bagi yang tidak punya aplikasi Google classroom juga bisa dengan cara mengklik link di bawah ini ya.

Tetap semangat terus dalam belajar ya.

Jaga kesehatan diri dan keluarga.

Tetap Kerjakan Sholat dan berdoa untuk kesehatan, keselamatan dan keberkahan kita semua.



Soal PAT Sistem Komputer SMT 2 2021

Kamis, 03 Juni 2021

FLS2N 2021 Kabupaten Indramayu


Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) Jenjang SMK merupakan wahana unjuk keterampilan bidang seni bagi siswa siswi SMK perwakilan dari seluruh Indonesia. Dengan seni akan mengungkapkan beragam rasa, karsa, naluri pikiran yang semuanya berpusat pada nilai estetis. Cipta dalam seni mengungkap keterpaduan inovasi, dan ungkapan rasa atau emosi yang sangat dalam. Dengan terselenggaranya FLS2N bagi siswa SMK, maka siswa SMK selain terampil juga harus kreatif, kritis sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Seni, merupakan salah satu wahana yang dipergunakan untuk melaksanakan implementasi Penguatan Pendidikan Karakter. Melalui Seni, dapat dikembangkan nilai-nilai karakter yang dapat dilakukan sebagai harmonisasi antara olah pikir, olah rasa, olah hati dan olah raga. Seni sekaligus menjadi sarana peningkatan mutu Sekolah Menengah Kejuruan. Melalui FLS2N Jenjang SMK kami berharap dapat mengasah karakter baik siswa siswi SMK dengan latar belakang bahasa, budaya dan kesenian yang beraneka ragam. Melalui kegiatan seni, dapat dipupuk toleransi, kolaborasi, dan perluasan wawasan terhadap keanekaragaman budaya di Indonesia.

MGMP SENI BUDAYA INDRAMAYU berdasarkan surat edaran Cabang Dinas Pendidikan No. 421/ 1651-CADISDIKWIL.IX yang menindaklanjuti surat dari Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Nomor: 6794/PK.03.03.01- BPSMK Tanggal 11 Mei 2021 Perihal Informasi Kegiatan Lomba-Lomba Bagi Siswa SMK di Provinsi Jawa Barat Tahun 2021, maka MGMP Seni Budaya Indramayu melaksanakan seleksi FLS2N tingkat Kabupaten.

Berikut dokumen terkait FLS2N 2021

Pedoman Teknis FLS2n Tingkat Provinsi Jawa Barat 2021

surat edaran cabang IX Dinas pendidikan jawa barat

Surat undang peserta FLS2N tingkat Kabupaten Indramayu

Contoh Surat Rekomendasi kepala sekolah

contoh proposal fls2n http://bit.ly/proposalfls2n